Balikpapan (MI) :
Provinsi Kalimantan Timur menargetkan akhir tahun ini sudah mampu
menuntaskan pembangunan tiga landasan pacu di perbatasan
Indonesia-Malaysia. Pembangunannya terletak di Long Bawan Kabupaten
Nunukan, Long Ampung di Kabupaten Malinau, dan Datah Dawai Kabupaten
Kutai Barat (Kubar).
"Mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa rampung, itu target kita.
Sehingga bisa difungsikan. Harapannya, pesawat Herucles dan pesawat ATR
bisa mendarat agar berdampak positif untuk ekonomi," kata Wakil Gubernur
Kalimantan Timur, Farid Wadjdy, Senin, 1 April 2013.
Landasan pacu Bandara Long Bawan diperpanjang dari 1.500 meter
menjadi 1.600 meter dengan lebar 30 meter. Di Bandara Long Apung dari
940 meter menjadi 1600 meter dan lebar 30 meter. Adapun di Bandara Datah
Dawai dari 850 meter menjadi 1600 meter dan lebar 30 meter.
Total dana yang digunakan untuk pengembangan tiga bandara tersebut,
mencapai Rp 400 miliar, dianggarkan melalui APBD Kaltim 2012 dan 2013.
Biaya terbesar untuk pengembangan Bandara Datah Dawai yang menelan
anggaran mencapai Rp 150 miliar, diikuti Bandara Long Ampung sebesar Rp
130 miliar, dan Bandara Long Bawan sbebsar Rp 120 miliar.
Farid mengatakan tiga bandara tersebut nantinya akan berfungsi
sebagai jalur distribusi bahan bahan pokok di perbatasan. Selama ini,
sulitnya distribusi membuat harga sejumlah bahan pokok melambung tinggi
dibandingkan kota lain di Kalimantan Timur. "Semen satu sak bisa
mencapai Rp 1,3 juta. Ini akibat pasokannya langka di perbatasan,"
ujarnya.
Selain itu, Farid mengatakan bandara juga bisa difungsikan sebagai
sarana pengamanan dan ketahanan Negara di perbatasan. TNI bisa
memanfaatkannya untuk sirkulasi pasukan hingga kebutuhan pokok anggota
di lapangan.
"Sehingga pembangunanya kerjasama antara pemda dengan TNI," katanya.
Sumber : TEMPO
No comments:
Post a Comment