JAKARTA : Pemerintah pusat dan Pemprov Aceh sedang
berusaha mencari jalan keluar terhadap bendera daerah Aceh yang mirip
dengan lambang kelompok separatis GAM. Pastinya suasana tenang dan damai
di Aceh yang berhasil dicapai setelah konflik berkepanjangan harus
dipertahankan, namun bendera Merah Putih juga tetap harus berkibar.
"Yang jelas Merah Putih harus berkibar di seluruh tanah air, itu bendera kita. Daerah bisa saja memiliki lambang tetapi sesuai ketentuan yang berlaku, ketentuan UU, semangat serta jiwa bahwa hanya ada satu bendera kedaulatan kita, yaitu Sang Merah Putih," tegas SBY dalam jumpa pers usai solat Jumat di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Suasana tenang dan damai di Aceh saat ini berhasil dicapai pada 2005 lalu setelah 30 tahun dilanda konflik bersenjata yang memakan banyak korban jiwa. Capaian besar dari seluruh masyarakat Aceh tersebut harus dipertahankan sebagai modal utama melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di sana.
"Saya sendiri sebelum apa yang kita hasilkan di 2005, lima tahun sebelumnya, yakni tahun 2000, telah keluar masuk Aceh bersama-sama yang lain untuk mencari solusi damai yang tepat dan bermartabat. Alhamdulillah atas pertolongan Allah SWT, kita semua bisa mencapai peristiwa yang amat bersejarah itu," paparnya.
"Mestinya, prioritas agenda dan fokus kita adalah membangun Aceh sekarang ini, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan kemudian memajukan Aceh agar memiliki masa depan yang baik sebagaimana yang juga dilakukan oleh seluruh rakyat indonesia. Ini juga dilakukan daerah-daerah lain di tanah air kita. Saya ingin kita kembali kepada tujuan besar itu," sambung SBY.
"Yang jelas Merah Putih harus berkibar di seluruh tanah air, itu bendera kita. Daerah bisa saja memiliki lambang tetapi sesuai ketentuan yang berlaku, ketentuan UU, semangat serta jiwa bahwa hanya ada satu bendera kedaulatan kita, yaitu Sang Merah Putih," tegas SBY dalam jumpa pers usai solat Jumat di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Suasana tenang dan damai di Aceh saat ini berhasil dicapai pada 2005 lalu setelah 30 tahun dilanda konflik bersenjata yang memakan banyak korban jiwa. Capaian besar dari seluruh masyarakat Aceh tersebut harus dipertahankan sebagai modal utama melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan di sana.
"Saya sendiri sebelum apa yang kita hasilkan di 2005, lima tahun sebelumnya, yakni tahun 2000, telah keluar masuk Aceh bersama-sama yang lain untuk mencari solusi damai yang tepat dan bermartabat. Alhamdulillah atas pertolongan Allah SWT, kita semua bisa mencapai peristiwa yang amat bersejarah itu," paparnya.
"Mestinya, prioritas agenda dan fokus kita adalah membangun Aceh sekarang ini, meningkatkan kesejahteraan rakyatnya dan kemudian memajukan Aceh agar memiliki masa depan yang baik sebagaimana yang juga dilakukan oleh seluruh rakyat indonesia. Ini juga dilakukan daerah-daerah lain di tanah air kita. Saya ingin kita kembali kepada tujuan besar itu," sambung SBY.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment