Jakarta (MI) : Markas Besar TNI Angkatan Laut akan menyelaraskan pangkalan yang
dimilikinya untuk mendukung pembentukan Komando Gabungan Wilayah
Pertahanan (Kogabwilhan). TNI-AL akan menyiapkan armada besar atau
Armada RI untuk mendukung tiga armada operasional, yakni Armada RI
Kawasan Barat, Armada RI Kawasan Tengah, dan Armada RI Kawasan Timur.
Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan hal itu seusai memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Armada RI Kawasan Barat, di Mako Koarmabar, Jakarta, kemarin. ''TNI-AL menyesuaikan kebutuhan pangkalan dan personel dalam rangka pembentukan Kogabwilhan tersebut. Armada operasional hanya menerima pemindahan unsur pendukung, sedangkan semua unsur pangkalan berada di bawah komando Armada RI di Surabaya.''
Terkait lokasi, menurut dia, pihaknya tidak akan mengubahnya dulu karena pemindahan pangkalan membutuhkan biaya besar. Armada RI akan ditempatkan di Surabaya, Armada Barat di Jakarta, Armada Tengah akan ditempatkan di Sulawesi, dan Armada Timur di Sorong. ''Setelah Kogabwilhan terbentuk, otomatis pangkalan-pangkalan itu akan beroperasi,'' tukas Ade.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko sudah mengajukan pembentukan Kogabwilhan ke Presiden. Di masa depan, Ade mewacanakan kantor atau markas armada operasional berada di atas kapal.
Terkait operasi rutin TNI-AL, Komandan KRI Slamet Riyadi Kolonel (P) Hanarko Djodi mengatakan armadanya pada Selasa (24/2), menangkap empat kapal nelayan asal Filipina di perairan Ambalat, Kalimantan Utara. ''Kapal berbobot 20 ton itu tertangkap ketika mencuri ikan,'' ujarnya.
Modus operandi nelayan asing itu cukup rapi sehingga sempat sulit diindentifikasi. ''Ada kapal yang siaga di laut, kemudian ada kapal yang mengirim tangkapan ke Filipina,'' ujarnya.
Kepala Staf TNI-AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan hal itu seusai memimpin upacara serah terima jabatan Panglima Armada RI Kawasan Barat, di Mako Koarmabar, Jakarta, kemarin. ''TNI-AL menyesuaikan kebutuhan pangkalan dan personel dalam rangka pembentukan Kogabwilhan tersebut. Armada operasional hanya menerima pemindahan unsur pendukung, sedangkan semua unsur pangkalan berada di bawah komando Armada RI di Surabaya.''
Terkait lokasi, menurut dia, pihaknya tidak akan mengubahnya dulu karena pemindahan pangkalan membutuhkan biaya besar. Armada RI akan ditempatkan di Surabaya, Armada Barat di Jakarta, Armada Tengah akan ditempatkan di Sulawesi, dan Armada Timur di Sorong. ''Setelah Kogabwilhan terbentuk, otomatis pangkalan-pangkalan itu akan beroperasi,'' tukas Ade.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko sudah mengajukan pembentukan Kogabwilhan ke Presiden. Di masa depan, Ade mewacanakan kantor atau markas armada operasional berada di atas kapal.
Terkait operasi rutin TNI-AL, Komandan KRI Slamet Riyadi Kolonel (P) Hanarko Djodi mengatakan armadanya pada Selasa (24/2), menangkap empat kapal nelayan asal Filipina di perairan Ambalat, Kalimantan Utara. ''Kapal berbobot 20 ton itu tertangkap ketika mencuri ikan,'' ujarnya.
Modus operandi nelayan asing itu cukup rapi sehingga sempat sulit diindentifikasi. ''Ada kapal yang siaga di laut, kemudian ada kapal yang mengirim tangkapan ke Filipina,'' ujarnya.
Sumber : Mediaindonesia
No comments:
Post a Comment