JAKARTA (MI) : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat tanpa awak atau Unmanned Aerial Vehicles (UAV) untuk memantau bencana yang terjadi di Tanah Air.
"Pesawat ini kami sudah diproduksi tahun ini dan sudah jalan," ujar Kepala Lapan, Bambang S Tejasukmana, usai membuka lokakarya Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional di Jakarta, Kamis (20/12/2012).
Pesawat tanpa awak tersebut diberi nama LSU-03 dan mampu membawa beban hingga 10 kilogram dan bisa terbang hingga ketinggian 500 meter. LAPAN, kata Bambang, sudah mengoperasikan pesawat tersebut untuk memotret kondisi gunung berapi dan luas areal pertanian.
"Sekarang kami sedang menyiapkan pesawat tanpa awak tersebut untuk memantau bencana yang terjadi di Tanah Air," tambah dia.
Dia menambahkan pesawat tanpa awak efektif untuk memantau bencana seperti longsor ataupun banjir. Pesawat itu dikendalikan melalui komputer. Di badan pesawat ditempatkan kamera untuk memotret wilayah yang dipantau.
Lapan, lanjut dia, saat ini sedang mengembangkan metode, personil dan prosedurnya. "Pesawat tersebut itu hasil kreasi Lapan," tukas dia.
Sumber: SURYA Online
Kementerian pertahanan Indonesia bekerja sama dg LAPAN seluruh universitas tehnik Indonesia, membuat ajang kompetisi thd tehnologi UAV utk mendeteksi bencana alam, tanah longsor, gunung berapi dan hankam. Agar kedepan kita tdk kebakaran jenggot dlm hal tehnologi UAV, kalau negara tetangga sdh mampu punya tehnologi UAV dan dpt mengoperasionalkan serta mengawasi wilayah NKRI. Miris.....baru ribut saling salah menyalahkan....kalah penguasaan tehnologi UAV...
ReplyDelete