Balikpapan (MI) : Kapal Motor (KM) penumpang Bintang Balikpapan yang bersandar di pelabuhan Peti Kemas Kariangau dikuasai oleh pemberontak pada Senin (17/12) malam. Sejumlah penumpang dan anak buah kapal disandera di dalam kapal. Rencananya kapal tersebut akan digunakan oleh pemberontak untuk melarikan diri keluar dari wilayah Kalimantan. Sejumlah tokoh utama pemberontak juga ada disana.
Aksi pemberontakan tersebut merupakan bagian skenario latihan Kopassus Tribuana Cakti XVIII tahun 2012. Sekira pukul 22.00 Wita kapal tersebut akan berlayar, namun 2 kompi parako yang terbagi dari darat, laut dan udara melakukan penyerangan terhadap pemberontak serta menyelamatkan sandera. Diawali dengan pasukan katak yang naik ke atas kapal melalui jalur laut, mereka mengendap-endap naik ke kapal. Sementara itu berlangsung, penembak jitu menembak para pemberontak yang berjaga di luar kapal.
Setelah pemberontak yang berjaga di luar dilumpuhkan aksi tembak-tembakan pun berlangsung, tidak lama kemudian Helikopter yang membawa anggota Kopassus menurunkan anggota Kopassus di atas kapal. Seluruh anggota langsung masuk ke dalam kapal, akhirnya seluruh pemberontak berhasil dilumpuhkan. Namun tokoh utama pemberontak berhasil kabur menggunakan speedboat. Anggota Kopassus tidak kalah gesit mereka langsung mengejar menggunakan speedboat dan helikopter, akhirnya pemberontak tersebut dapat dilumpuhkan.
Setelah berhasil melumpuhkan seluruh pemberontak, para sandera dievakuasi ke atas bus TNI, dan para pemberontak yang masih hidup langsung dinaikan ke mobil Gegana Baracuda. Setelah itu tim identifikasi dari Polres Balikpapan pun dating untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan identifikasi.
“Kami melaksanakan penyerbuan cepat dari kopassus, dari kesatuan penanggulangan terorisme, kami melaksanakan latihan di Kalimantan ini sebetulnya sudah berjalan selama 3 bulan jadi tidak ada yang mengetahui dan ini adalah puncaknya personil yang melaksanakan latihan berjumlah 500 orang, di mulai dari kegiatan sandi yudha, pelaksanaan kegiatan perang hutan, penyerbuan cepat dan berbagai penerjunan pada malam hari,” ungkap Wakasat Letnan Jendral TNI Budiman kepada awak media usai latihan perang Kopassus Senin (17/12).
Sejauh ini peralatan yang dimiliki oleh Kopassus mendapat kemajuan terbukti sudah dapat lagi melaksanakan operasi pada malam hari dalam jumlah cukup besar. Dari segi skill dan kemampuan tentunya untuk bisa melaksanakan kegiatan pada malam hari memerlukan satu latihan yang tidak pendek dan anggota Kopassus sudah mampu dalam pelaksanaan dengan baik.
“Di Kaltim sudah beberapa kali kita adakan latihan namun kali ini yang dalam jumlah cukup besar. Kondisi latihan di sini cukup bagus medan yang dihadapinya pun cukup bagus,” kata Budiman. Wakasat berterima kasih kepada pihak Kepolisian, pemerintah daerah Kaltim, Telkom, Kaltim Pos, wali kota, Masyarakat dan para wartawan.
“Koordinasi kepolisian sangat baik, sinergi dengan kepolisian setiap tahap latihan dibantu dengan kepolisian. Sampai saat ini tidak ada mengalami kendala dalam latihan ini,” tandasnya.(bp-9)
Keheningan malam dipelabuhan peti kemas Kariangau Selasa (18/12) tiba-tiba terusik ketika sekitar pukul 22.00 sebuah mobil berkecepatan tinggi datang dari arah pintu gerbang dan merapat ke sebuah kapal yang bersandar di sisinya.
Begitu berhenti beberapa orang dengan senjata lengkap ditangan langsung menyerbu masuk kedalam kapal yang diketahui bernama KMP Bintang dan langsung menyandera bebarapa penumpang yang berada didalamnya.
Kepanikan langsung melanda para penumpang ketika rombongan yang diketahui kelompok sparatis Gerakan Terkam Borneo pimpinan Andi Keji yang selama ini melakukan pemberontakan di beberapa tempat masuk kedalam dan mengancam seluruh penumpang.
Pembebasan sandera dan penyergapan itu merupakan skenario terakhir dari puncak Gladi Lapangan Kopassus Tribuana Cakti 18 yang selama tiga bulan terakhir digelar di beberapa kawasan di Kalimantan timur.
Aksi pemberontakan tersebut merupakan bagian skenario latihan Kopassus Tribuana Cakti XVIII tahun 2012. Sekira pukul 22.00 Wita kapal tersebut akan berlayar, namun 2 kompi parako yang terbagi dari darat, laut dan udara melakukan penyerangan terhadap pemberontak serta menyelamatkan sandera. Diawali dengan pasukan katak yang naik ke atas kapal melalui jalur laut, mereka mengendap-endap naik ke kapal. Sementara itu berlangsung, penembak jitu menembak para pemberontak yang berjaga di luar kapal.
Setelah pemberontak yang berjaga di luar dilumpuhkan aksi tembak-tembakan pun berlangsung, tidak lama kemudian Helikopter yang membawa anggota Kopassus menurunkan anggota Kopassus di atas kapal. Seluruh anggota langsung masuk ke dalam kapal, akhirnya seluruh pemberontak berhasil dilumpuhkan. Namun tokoh utama pemberontak berhasil kabur menggunakan speedboat. Anggota Kopassus tidak kalah gesit mereka langsung mengejar menggunakan speedboat dan helikopter, akhirnya pemberontak tersebut dapat dilumpuhkan.
Setelah berhasil melumpuhkan seluruh pemberontak, para sandera dievakuasi ke atas bus TNI, dan para pemberontak yang masih hidup langsung dinaikan ke mobil Gegana Baracuda. Setelah itu tim identifikasi dari Polres Balikpapan pun dating untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan identifikasi.
“Kami melaksanakan penyerbuan cepat dari kopassus, dari kesatuan penanggulangan terorisme, kami melaksanakan latihan di Kalimantan ini sebetulnya sudah berjalan selama 3 bulan jadi tidak ada yang mengetahui dan ini adalah puncaknya personil yang melaksanakan latihan berjumlah 500 orang, di mulai dari kegiatan sandi yudha, pelaksanaan kegiatan perang hutan, penyerbuan cepat dan berbagai penerjunan pada malam hari,” ungkap Wakasat Letnan Jendral TNI Budiman kepada awak media usai latihan perang Kopassus Senin (17/12).
Sejauh ini peralatan yang dimiliki oleh Kopassus mendapat kemajuan terbukti sudah dapat lagi melaksanakan operasi pada malam hari dalam jumlah cukup besar. Dari segi skill dan kemampuan tentunya untuk bisa melaksanakan kegiatan pada malam hari memerlukan satu latihan yang tidak pendek dan anggota Kopassus sudah mampu dalam pelaksanaan dengan baik.
“Di Kaltim sudah beberapa kali kita adakan latihan namun kali ini yang dalam jumlah cukup besar. Kondisi latihan di sini cukup bagus medan yang dihadapinya pun cukup bagus,” kata Budiman. Wakasat berterima kasih kepada pihak Kepolisian, pemerintah daerah Kaltim, Telkom, Kaltim Pos, wali kota, Masyarakat dan para wartawan.
“Koordinasi kepolisian sangat baik, sinergi dengan kepolisian setiap tahap latihan dibantu dengan kepolisian. Sampai saat ini tidak ada mengalami kendala dalam latihan ini,” tandasnya.(bp-9)
Pemimpin Gerakan Separatis Andi Keji Tewas Ditangan Pasukan Kopassus
Keheningan malam dipelabuhan peti kemas Kariangau Selasa (18/12) tiba-tiba terusik ketika sekitar pukul 22.00 sebuah mobil berkecepatan tinggi datang dari arah pintu gerbang dan merapat ke sebuah kapal yang bersandar di sisinya.
Begitu berhenti beberapa orang dengan senjata lengkap ditangan langsung menyerbu masuk kedalam kapal yang diketahui bernama KMP Bintang dan langsung menyandera bebarapa penumpang yang berada didalamnya.
Kepanikan langsung melanda para penumpang ketika rombongan yang diketahui kelompok sparatis Gerakan Terkam Borneo pimpinan Andi Keji yang selama ini melakukan pemberontakan di beberapa tempat masuk kedalam dan mengancam seluruh penumpang.
Hanya dalam waktu kurang lebih sepuluh menit dari penyanderaan yang dilakukan, pasukan Kopassus langsung berada di tempat kejadian. Keberadaan meraka awalnya ditandai dengan tembakan dari sniper yang tepat mengenai tubuh dua orang anggota pemberontak yang berjaga di buritan kapal.
Setelah pertempuran usai dan beberapa sandeara dibebaskan dari hasil identifikasi diketahui Andi Keji pemimpin gerakan seperatis tersebut ternyata ditemukan tewas dengan beberapa luka di tubuhnya bersama anak buahnya.
Dengan tewasnya Andi Keji berarti aktifitas kelompok Gebrak Terkam Borneo itu berhasil dibabat habis dan selesai pulalah operasi militer yang dimaksudkan mengembalikan kedamaian di bumi Kalimantan.
Dengan tewasnya Andi Keji berarti aktifitas kelompok Gebrak Terkam Borneo itu berhasil dibabat habis dan selesai pulalah operasi militer yang dimaksudkan mengembalikan kedamaian di bumi Kalimantan.
No comments:
Post a Comment