Lebanon (MI) : Tepat pukul 13.30 waktu Lebanon (Kamis, 4/4), Satgas Indobatt (Indonesia Battalion) melalui DO (Duty Officer) saat itu menerima laporan dari Sektor Timur bahwa wilayah Desa Kaferqila mengalami gangguan yang bisa meluas sewaktu-waktu. Untuk itu Sektor Timur segera menetapkan perubahan status dari Kuning menjadi Status Merah.
Kejadian tersebut segera ditindak lanjuti kepada Satuan Kompi-kompi dibawah agar meningkatkan status menjadi Waspada atau “Merah”. Sambil menunggu perkembangan yang terjadi segera Komandan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Letkol Inf Lucky Avianto memerintahkan Staff Intel untuk segera menelusuri penyebab dan perkembangan kejadian tersebut serta menghimpun data dan informasi sebanyak-banyaknya.
Dalam Status Merah tersebut Dansatgas juga segera memerintahkan agar penjagaan dilipat gandakan dan menarik semua personel yang sedang beroperasi agar segera merapat ke Pos UNIFIL terdekat sambil memonitor perkembangan situasi yang terjadi.
Masih dalam Status yang sama, Kompi Bantuan dan Kompi Delta yang menjadi satu komplek di dalam area Mako Indobatt juga segera menyiapkan senjata bantuan, kendaraan operasional serta ambulance. Sementara untuk jajaran Komunikasi dan Perhubungan juga telah siap kendaraan Jammer dan perlengkapan komunikasi untuk memudahkan berkordinasi kepada satuan bawah.
Kepada Staff Log dan jajarannya Dansatgas juga memerintahkan untuk segera mendistribusikan amunisi, memeriksa kesiapan shelter berikut dengan dukungan makan dan minum serta bekal ulang lainnya. Perintah langsung juga disampaikan oleh Dansatgas kepada Kompi Bantuan dan Kompi Delta agar senjata bantuan memasuki kedudukan dan menunggu perintah selanjutnya.
Situasi semakin mencekam setelah Sektor Timur menginformasikan Peningkatan Status menjadi “Awan Hitam 2” yang mengharuskan seluruh personel segera masuk shelter dan kedudukan sesuai posisi masing-masing. Termasuk warga sipil yang berada di Mako Indobatt seperti 2 orang Language Assistance (LA) dan 3 Personel Tentara Spanyol yang kebetulan memiliki pos komunikasi di dalam Mako Indobatt. Di dalam Shelter 1 Dansatgas beserta beberapa staffnya mengendalikan satuan di bawahnya melalui alat komunikasi yang sudah terjaring lengkap keseluruh jajarannya sambil menunggu perkembangan selanjutnya.
Rangkaian kejadian diatas adalah merupakan skenario latihan yang dilatihkan sesuai dengan tahapan dan ketentuan yang berlaku. Menurut Dansatgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Letkol Inf Lucky Avianto latihan tersebut selain merupakan kegiatan rutin sekaligus mengantisipasi perkembangan situasi yang dapat terjadi sewaktu-waktu, mengingat musim kemarau yang sudah memasuki wilayah Lebanon ini yang memungkinkan terjadinya gesekan dan perselisihan yang dapat meluas menjadi ancaman. Turut hadir dalam pelaksanaan latihan tersebut Wadan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Mayor Inf Pio L Nainggolan, Tim Medis dan seluruh personel Indobatt.
Sumber : PKC-Indonesia
No comments:
Post a Comment