Beijing (MI) : Indonesia menyambut positif “pesan perdamaian” dari China yang mengajak seluruh negara Asia bekerja sama, memelihara serta membangun stabilitas keamanan dan kemakmuran regional dan global.
"Apa yang disampaikan Presiden Xi Jinping pada Boao Forum 2013, patut kita sambut positif dengan ikut aktif dalam memperkuat arsitektur kawasan yang bertumpu pada ASEAN+1 dan ASEAN+3," kata Duta Besar Indonesia untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan di Beijing, Senin (8/4).
Dubes Imron yang hadir mewakili Indonesia dalam Boao Forum for Asia 2013, mengatakan dalam pidato pembukaannya Presiden Xi menekankan tiga prinsip utama untuk mengatasi perbedaan pilihan politik, yaitu diskusi, konsultasi dan negosiasi damai.
"Pesan utama yang disampaikan China adalah perlunya semua negara menghargai perbedaan pilihan politik untuk mengembangkan dirinya dan meningkatkan kerja sama untuk kemajuan bersama. Bagaimanapun China tidak dapat berkembang sendiri, begitu pun negara-negara lain di kawasan dan dunia yang juga membutuhkan China," ujarnya.
China, lanjut Dubes Imron, telah menegaskan kebijakan luar negerinya yang mengedepankan perdamaian.
"Hal itu harus benar-benar dihargai oleh semua negara termasuk Indonesia," katanya menekankan.
Imron mengatakan Indonesia sebagai negara besar di kawasan dapat menyikapi pesan perdamaian itu dengan ikut aktif dalam memperkuat arsitektur kawasan yang bertumpu pada ASEAN+1 dan ASEAN+3, sehingga ASEAN tetap dapat memainkan peranan sentralnya dan diterima semua pihak.
Peningkatan kerja sama
Dalam pidato pembukaan pada Boao Forum for Asia 2013, Presiden China Xi Jinping menekankan perlunya peningkatan kerja sama regional dan internasional.
"China adalah bagian dari keluarga besar Asia dan dunia. China tidak dapat tumbuh dan berkembang tanpa dukungan negara-negara Asia dan dunia. Begitupun negara-negara di Asia serta dunia membutuhkan China untuk memelihara dan mewujudkan stabilitas keamanan, perdamaian serta kemakmuran kawasan dan global," ujarnya.
Xi menekankan,"Tanpa perdamaian, kita tidak akan dapat bicara tentang pembangunan. Asia kini menjadi salah satu penunjang ekonomi dunia, namun Asia juga menghadapi berbagai persoalan dan sengketa diantara negara-negaranya. Karena itu, perlu ada ada dialog dan diplomasi yang baik untuk memecahkan segala persoalan serta sengketa dengan damai".
Boao Forum for Asia 2013 dihadiri sejumlah pemimpin dunia, organisasi internasional, organisasi nirlaba internasional, organisasi non pemerintah internasional dan para akademisi.
Dalam forum itu diantara sekitar 1.400 orang peserta, hadir Presiden Myanmar Then Sein, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, Perdana Menteri Australia Julia Gillard, Sultan Bolkiah dari Brunei Darussalam, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Ketua IMF Christine Lagarde.
Sumber : beritasore
No comments:
Post a Comment