Perdana Menteri Timor Leste, Kayrala Xanana Gusmao, saat melakukan kunjungan kerjanya ke Distrik Oekusi, Minggu
KEFAMENANU (MI) : Perdana Menteri Timor Leste, Kayrala Xanana Gusmao berjanji akan menyelesaikan persoalan sengketa tanah di wilayah Indonesia dan Timor Leste, yakni di sepanjang garis perbatasan antara kecamatan Bikomi Nilulat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur dengan daerah Pasabe, Distrik Oekusi Timor Leste.
Hal itu disampaikan Xanana ketika diwawancarai Kompas.com saat melintasi Kabupaten TTU menuju Distrik Oekusi, Minggu (7/3/2013) siang tadi.
"Baru-baru ini saya bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta dan kita sudah bicarakan tentang tanah yang menjadi sengketa itu supaya ada penyelesaian yang baik. Ini salah satu tugas dan kewajiban saya juga dan dari kedua belah pihak antara Indonesia dan Timor Leste punya keinginan yang baik cepat selesaikan masalah ini," jelas Xanana.
Menurut Xanana, sengketa tanah di perbatasan hanya masalah kecil saja sehingga tidak perlu dibesar-besarkan. Menurutnya, hubungan kedua negara harus dijaga dengan baik.
Xanana juga mengatakan bahwa Pemerintah Timor Leste sudah memutuskan akan mengirim salah satu pemimpin oposisi, yakni Mari Al Katiri sebagai wakil negara untuk turun langsung ke Oekusi.
"Hal itu kita bisa bilang hanya satu titik kecil dari apa yang sudah sama-sama kita sepakati pada 20 Mei 2012 lalu saat kunjungan Presiden SBY ke Dili. Di sana kita sudah buatkan MoU antara Indonesia dan Timor Leste dalam hal ekonomi, sosial, politik, pertahanan keamanan dan sebagainya," jelas Xanana.
Dia menilai, posisi wilayah Oekusi memang berbeda dengan daerah lain di Timor Leste, karena diapit oleh wilayah Indonesia, sehingga daerah ini diberi perhatian khusus dan istimewa.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, kunjungan Xanana ke Oekusi dijadwalkan selama dua hari yakni sampai tanggal 9 April. Sementara agenda kunjungan adalah salah satunya terkait letak wilayah Oekusi yang dikelilingi Kabupaten TTU dan Kupang.
Sumber : KOMPAS
kalau bisa dipersenjatai oekusi, utk mendesak timorleste mundur sesuai batas dan kalau bisa masyarakat dipersenjatai. disini ada dalangnya yaitu malaysia krn mau membuka ladang minyak di timor leste, utk membuat onar disisi bagian timur dan kalau intelejen rajin memantau kegiatan malingsia pasti tau.
ReplyDelete