Lebanon (MI) : Perang yang terjadi di dunia telah memakan banyak korban baik militer maupun sipil bahkan terkadang peninggalan pada era perang dampaknya masih dirasakan pada saat pasca perang. Salah satu bentuk peninggalan perang yang paling sering ditemui adalah ranjau. Perserikatan Bangsa Bangsa melalui United Nations Mine Action Service (UNMAS) sangatconcern terhadap hal tersebut, sehingga pada tanggal 4 April ditetapkan sebagai hari kesadaran ranjau Internasional. Pada kesempatan kali ini mengangkat tema masalah global ranjau darat dan sisa bahan peledak perang serta reaksi yang dilakukan oleh UN.
Kegiatan yang dibuka oleh Deputy Force Commander (DFC), Brigjen Patrick Phelan dihadiri oleh Perwira Seksi Operasi (Pasiops) Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-E2/Unifil Mayor Inf Fardin Wardhana. Kegiatan yang melibatkan seluruh kontingen ini juga dihadiri oleh murid-murid sekolah dasar dan lanjutan yang ada di sekitaran HQ UNIFIL.
Selain menjelaskan tentang jenis, efek dan bahaya yang ditimbulkan oleh ranjau, pengunjung juga dihibur oleh penampilan kontingen Italia dan Spanyol dalam pendeteksian yang dilakukan oleh anjing pelacak serta penjinakan ranjau darat dengan menggunakan robot.
Selain itu terdapat juga pameran perlengkapan yang dimiliki oleh kontingen Negara Spanyol, Cina, Italia, Belgia dan Perancis serta fun game untuk murid-mirid sekolah dasar.
DFC, Brigjen Patrik Phelan menyampaikan banyak terima kasih atas partisipasinya dari semua pihak serta mengingatkan agar selalu waspada dan berhati-hati dalam menghadapi sisa-sisa ranjau yang belum dijinakkan.
Acara ini ditutup dengan pemberian cinderamata berupa topi kepada anak-anak sekolah yang diundang dalam kegiatan ini.
Sumber : TNI
No comments:
Post a Comment