Surabaya (MI) : “Peran tempur…. peran tempur…., peran tempur bahaya permukaan”. Sebuah alarm peringatan disertai perintah bagi seluruh personel untuk segera menempati pos tempur. Mendengar peringatan tersebut seluruh prajurit KRI Singa – 651 yang saat itu baru saja melaksanakan istirahat makan siang langsung dengan sigap berlari menuju pos tempur masing – masing. Sesaat kemudian terdengar peringatan aba-aba bahaya kuning dan dilanjutkan bahaya merah yang menandai adanya kontak permukaan dari beberapa unsur lawan.
Berkat kesigapan Tim Pusat Informasi Tempur (PIT) atau Combat Team Warfare, beberapa kontak musuh berhasil dihancurkan dengan tembakan meriam 57 mm. Namun karena situasi yang tidak berimbang, haluan kapal terkena tembakan musuh, tepatnya pada copula meriam 57 mm sebagai target vital yang memang sudah diincar lawan. Namun demikian, berkat kesigapan Tim Penyelamatan Kapal (PEK) dibawah komando Katim PEK, Letda Laut (T) Bimantoro Pratomo. S.St.Han, kebakaran tersebut berhasil diatasi tanpa adanya korban personel.
Pertempuran pun terus dilanjutkan, sampai pada puncaknya buritan kapal tertembak oleh torpedo musuh sehingga buritan kapal mengalami kebocoran yang tidak dapat ditanggulangi, sehingga seluruh personel KRI Singa–651 melaksanakan peran peninggalan. Demikian sekilas sekenario latihan beberapa peran dalam Latihan Tingkat L-1 yang dilaksanakan oleh prajurit KRI Singa-651 yang sedang sandar di dermaga Koarmatim, Senin (18/2).
Latihan Gladi Tugas Tempur L-1 ini dinilai secara langsung oleh Tim Gugus Gladi Yudha Kolat Koarmatim. Secara keseluruhan, latihan dinyatakn berhasil mencapai sasaran yaitu terlaksananya peran-peran serta uji fungsi tehadap software-software yang ada di kapal.Selanjutnya KRI Singa – 651 harus melaksanakan Latihan Gladi Tugas Tempur L-2 di laut (sea phase) dengan pelayaran individu sebelum dinyatakan layak melaksanakan tugas – tugas operasi.
Sumber : Koarmatim
No comments:
Post a Comment