SYDNEY (MI) : Penasihat khusus hukuman mati PBB, Profesor Philip Alston, mengatakan bahwa penundaan pemindahan dan eksekusi duo Bali Nine, membuat peluang batalnya eksekusi mati terbuka lebar.
Alston, yang juga seorang profesor hukum di New York University, mengatakan beruntung Australia tidak sendirian dalam melakukan advokasi terhadap hukuman mati warganya.
"Semakin banyak waktu penundaan, banyak kesempatan untuk membujuk Presiden (Jokowo Widodo bahwa ini (hukuman mati) tidak layak," katanya kepada radio ABC.
Ramai dilaporkan sejumlah media Australia, Eksekusi 'hampir pasti' tidak akan terjadi bulan ini. Ini melihat sikap Kejaksaan Agung yang menunda pemindahan duo Bali Nine, Chan dan Sukumaran dengan berbagai alasan, salah satunya, ketidaksiapan komplek Nusakamabangan.
Mengutip seorang juru bicara HM Prasteyo, ABC melaporkan bahwa "hampir pasti" dua warga Australia tidak akan dieksekusi bulan ini. Penundaan karena Nusakambangan belum siap untuk pelaksanaan lebih dari lima orang sekaligus.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott tak henti memberi desakan kepada pemerintah Indonesia untuk membatalkan eksekusi hukuman mati warganya, duo Bali Nine. Kali ini, Abbott meminta Indonesia sadar diri atas banyaknya bantuan Australia tiap kali Indonesia mengalami bencana.
"Ketika Indonesia dilanda tsunami Samudera, Hindia Australia mengirim senilai satu miliar dolar bantuan," katanya pagi ini dilansir ABC. Tak hanya itu, kata Abbott, Australia bahkan mengirimkan angkatan bersenjatanya untuk membantu proyek kemanusiaan di sana.
Sumber : REPUBLIKA
Australia juga harusnya sadar betapa penting peran indonesia dalam masalah imigran.pak jokowi tuh sama si abbot kalo mau bantu yg ikhlas. Kalo gak ikhlas gak usah bantu, lagian indonesia gak butuh ausse laknat.
ReplyDeleteralat=pak jokowi tuh kasih tau sama si abbot kalo mau bantu yg ikhlas
ReplyDeletekalo pakai ngancam si negri tetangga, baiknya pak Jkw and Menlu gak ush bls dehh. Lgsng bekukan saja lg sluruh kerja sama dgn aussie. Kita lihat siapa yg akn krepotan ntar.
ReplyDeleteKalau Presiden Jokowi membatalkan eksekusi tsb sama saja membiarkan Indonesia diinjak" & dipermalukan dunia... Dulu era Presiden Soekarno sangat tegas dengan Australi sampai2 bikin gemetar pasukan setelah pesawat pembom AURI menjatuhkan kaleng makanan sebagai pesan peringatan keras. Jokowi harusnya bisa bersikap, kami rakyat sudah jenuh dengan pemerintahan yang selalu disetir asing. berharap Indonesia bisa benar" merdeka seperti era Presiden Soekarno.
ReplyDeletebandar narkoba bali nine di tunda di eakusi bangsa indonesia meyerah sebelum perang ....buat masa panjang indonesia ecinomi dan meliter bakal jadi bulan bulanan asing kalau sang peminpin beryali jogos babu asing . bali nine di tunda bararti ke menangan bangsa austrlia yg mampus bangsa indonesia .
ReplyDelete