Jakarta (MI) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal),
Laksamana TNI Ade Supandi meresmikan rumah tahanan militer yang berada
di komplek Markas Komando (Mako) Pusat Polisi Militer Angkatan Laut
(Puspomal) pada Jumat (20/2) di Jalan Boulevard Bukit Gading Raya No.9,
Kelapa Gading, Jakarta Utara. Peresmian tersebut bertepatan pula dengan
hari ulang tahun ke-69 Pomal dan pengangkatan Kasal menjadi warga
kehormatan Pomal. Ade mengatakan bahwa prosesi pengangkatan warga
kehormatan merupakan kewajiban pimpinan TNI AL.
"Ini sebagai penegasan bahwa korps marinir dan korps pomal ini untuk
menjalani fungsi institusi dan membantu mewujudkan TNI AL sebagai world class navy," ujar Ade, Jumat (20/2) pagi di halaman Puspomal Kelapa Gading.
Ade mengungkapkan bahwa TNI AL akan mengupayakan pengadaan alutsista
dengan mengikuti program lanjutan pemerintah untuk menjadikan Indonesia
sebagai poros maritim dunia. "Yang kita butuhkan terutama saat ini
adalah kapal patroli dan bahan bakar untuk meningkatkan kualitas
surveilance di laut melalui patroli maritim maupun drone," ujar Ade.
Terkait kegiatan eksternal TNI AL, Ade menjelaskan bahwa kerja sama
laut selalu dilakukan dengan negara-negara tetangga. Negara tersebut
antara lain Thailand, India, Malaysia, Filipina, dan Australia.
"Kita juga akan melaksanakan simposium maritim di akhir tahun 2015,
dan pada awal tahun 2016 kita akan melakukan pelatihan penanggulangan
bencana,"ujar Ade.
Pengangkatan Kasal dilakukan oleh Komandan Pusat Polisi Militer
Angkatan Laut, Brigjen TNI Gunung Heru ditandai dengan pemakaian baret
biru, penyematan lencana pomal, dan pembacaan semboyan Pomal, yakni
'Wijna Wira Widhayaka. Semboyan tersebut memiliki makna penegak aturan
yang memiliki jiwa kesatria, arif, dan bijaksana.
Pengangkatan Kasal Laksamana TNI Ade Supandi menjadi warga
kehormatan Pomal menggenapi tujuh kasal sebelumnya yang telah diangkat,
yakni Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Laksamana TNI (Purn)
Slamet Soebijanto, Laksamana TNI (Purn) Sumardjono, Laksamana TNI (Purn)
Tedjo Edhy Purdijatno, Laksamana TNI Aguss Suhartono, Laksamana TNI
Soeparno, dan Laksamana TNI Marsetio.
Rumah tahanan militer AL
Fungsi utama Pomal TNI AL adalah menegakkan hukum dan disiplin prajurit dalam mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Rumah tahanan militer yang diresmikan Kasal dibangun di atas tanah seluas 3.920 meter persegi dengan luas bangunan 70x56 meter.
Tang terdiri dari 11 ruangan kantor staf tahanan militer, 4 kamar sel
bagi strata perwira, dua kamar sel bagi prajurit wanita, empat kamar
sel bagi strata perwira bintara atau tamtama, ruang isolasi, dua ruangan
sel khusus, ruang cctv, empat menara pengawas, ruang makan, dapur,
mushola. Rumah ini dimaksudkan sebagai tempat penahanan personel TNI AL
yang tersangkut kasus dan dalam masa hukuman.
Rumah tahanan militer tersebut dibangun secara 3 tahap, dimulai pada
tahun 2012 dengan anggaran Rp 2,4 milyar melalui APBN, tahap ke dua pada
tahun 2013 dengan nilai anggaran Rp 1,9 milyar, dan terakhir pada tahap
ketiga di tahun 2014 dengan memakan anggaran Rp 2,1 milyar.
Sumber : Beritasatu
No comments:
Post a Comment