Thursday, October 16, 2014

Kemhan Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan Dengan Negara Sahabat Melalui Pendekatan Budaya

http://dmc.kemhan.go.id/images/uploads/33838malam-bahasa-dan-budaya-internasional.jpg

Jakarta (MI) : Sebagai salah satu upaya memelihara, membina dan meningkatkan kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Bahasa Badiklat Kemhan RI menyelenggarakan acara “Malam Bahasa dan Budaya Internasional Ke-13 Tahun 2014”.

Malam Bahasa dan Budaya Internasional merupakan event rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai sarana untuk mempererat hubungan persahabatan Indonesia dengan negara-negara sahabat melalui pendekatan budaya. Malam Bahasa dan Budaya Internasional ini digelar, pada Rabu Malam (15/10) di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan, Pondok Labu, Jakarta Selatan, dengan tema “Mutual Understanding and Trust Through Language and Culture”.

Hadir pada kesempatan ini Menhan Purnomo Yusgiantoro beserta Ny. Lis Yusgiantoro dan Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin beserta Ny. Etty Sjafrie Sjamsoeddin serta beberapa pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemhan. Hadir pula beberapa Duta Besar (Dubes) dan Atase Pertahanan (Athan) dari negara-negara sahabat.

Malam Bahasa dan Budaya Internasional Ke-13 ini diikuti oleh para peserta didik Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan yang terdiri dari TNI dan PNS serta peserta didik dari manca negara yang sedang mengikuti pendidikan bahasa.  Saat ini, jumlah peserta didik di Pusdiklat Bahasa badiklat Kemhan berjumlah 210 orang yang terdiri dari 156 orang peserta didik lokal yang sedang mengikuti berbagai kursus bahasa asing dan 54 orang peserta didik mancanegara dari 17 negara sahabat yang sedang mengikuti kursus bahasa Indonesia sebagai persiapan untuk mengikuti Sesko TNI dan Sesko Angkatan.

54 orang peserta didik mancanegara  meliputi dari Tiongkok 2 orang, Thailand 6 orang, Korsel     3 orang, Malaysia 4 orang, Philipina 3 orang, India 3 orang, Singapura 14 orang, Bangladesh 1 orang, Pakistan 2 orang, Saudi Arabia 2 orang, Tanzani 1 orang, PNG 2 orang, Mali 1 orang, Srilanka 1 orang, Timor Leste 1 orang, Algheria 1 orang, Zimbabwe 1 orang dan Myanmar 1 orang.


Malam Bahasa dan Budaya Internasional tahun ini menampilkan berbagai persembahan kesenian dan budaya Internasional antara lain Tari Gantar (Kalimantan Timur) Tarian Musim Panas (Jepang), Kabaret dan Tari Dzahifah (Saudi Arabia), Rarian Foltanz dan Modern Tanzen (Jerman), Tarian Kipas (Mandarin), Tarian Australian Culture (Australia), Tarian Kalinka (Rusia), Lagu Arirang dengan Tari No Body (Korea), Kabaret (Prancis), Lines Dance (Amerika Serikat) serta Tarian YKS dan Poco-Poco.

Selain itu, digelar pula pameran pakaian tradisional dan masakan khas yang disajikan di dalam stand-stand dari masing-masing negara sahabat. Pameran ini diikuti 19 stand yang terdiri dari 1 stand dari Indonesia, 1 stand dari Kaltim, 7 stand dari siswa lokal (Arab,  Inggris, Jepang, Jerman, Korea, Perancis, Tiongkok, dan Rusia) dan 10 stand dari siswa mancanegara.

Pada Malam Bahasa dan Budaya Internasional ini, Badiklat Kemhan selaku tuan rumah memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada para peserta didik dari mancanegara. Setelah tahun lalu menampilkan budaya Aceh, pada Malam Bahasa dan Budaya Internasional tahun ini diperkenalkan budaya Kalimantan Timur.












Sumber : DMC Kemhan

No comments:

Post a Comment