Batam (MI) : Keterlibatan Negara “X” meningkat melalui aksi intimidasi dan teror bersenjata di Batam, Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun. Dinformasikan berhasil memperkuat kelompok-kelompok bersenjata separatis Kepri Merdeka yang selanjutnya siap mendirikan Negara Islam di Kepulauan Riau. Selain bantuan persenjataan, perbekalan dan personil, memasukkan doktrin subversi, diplomasi dan doktrin tempur. Disamping itu usaha untuk merusak moral dengan memperlemah ketahanan mental rakyat Batam, Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun dengan menyelundupkan narkoba.
Negara “X” secara eskalatif meningkatkan kegiatan dengan melakukan penyusupan infiltrasi, personil dan perlengkapan militer, untuk mendukung kelompok Kepri Merdeka yang berkedudukan di Batam dengan kekuatan 1 Kompi yang terdiri dari personil inti dari kaum Ekstrim dan tokoh-tokoh separatis. Musuh mempersiapkan pertempuran darat untuk mempertahankan keberadaannya didukung kekuatan tempur laut “X” yang terdiri dari berbagai jenis dan type yang berada diperairan Selat Malaka, Selat Philip. Adapaun kekuatan udara bantuan dari Negara “X” berupa pesawat intai, pesawat tempur, dan pesawat angkut yang disiapkan dipangkalan udara Changi.
Golongan intelektual musuh menyusup dipusat pemerintahan dalam posisi penting dan menguntungkan, yang lain berbaur dengan masyarakat dan melakukan intimidasi, provokasi dan kejahatan-kejahatan yang meresahkan masyarakat. Selanjutnya pasukan darat menempati dan menguasai medan-medan kritis dan obyek vital serta aktif mengadakan perondaan dan patroli pantai. Kekuatan laut musuh dukungan Negara “X” mengadakan pengintaian dan bertugas menghancurkan setiap kekuatan lawan yang ditemui.
Berdasarkan informasi intelijen pada bulan Pebruari, telah menyusup musuh 1 Kompi diperkuat melalui Lagoi yang berencana menduduki Lantamal IV, diperkirakan musuh berada di Gunung Bintan dan sekitarnya, kegiatan musuh melaksanakan aksi teror, intimidasi dan penggalangan.
Pada tanggal 9 April 2013 sekitar pukul 09.00 Wib, ada aksi unjuk rasa oleh sekelompok masyarakat yang ditunggangi oleh Kepri Merdeka, di depan penjagaan utama Mako Lantamal IV, yang menuntut adanya pembebasan tanah yang dilakukan oleh TNI AL. Sementara itu ada informasi pergerakan musuh diperkirakan bergerak dari gunung Bintan menuju Mako Lantamal IV dan gudang Amonisi Dompak. Patut diduga kekuatan musuh yang menuju ke gudang Amonisi Dompak 1 regu diperkuat dan yang bergerak ke Mako Lantamal IV 2 regu. Berdasarkan informasi tersebut Danlantamal IV memerintahkan Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan IV untuk mengamankan Mako Lantamal IV, gudang Amonisi dan obyek vital lainnya. Kemudian Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan IV memerintahkan pengumpulan pasukan dan selanjutnya memerintahkan pasukan untuk pergeseran pasukan ke Mako Lantamal IV sesuai pos tempurnya masing-masing. Dalam perjalanan menuju pos tempur, tiba-tiba sekelompok separatis Kepri Merdeka sudah berhasil membobol Pos 2 Penjagaan Lantamal IV, sehingga terjadi baku tembak antara kelompok separatis dengan pasukan dari Yonmarhanlan IV. Dalam kontak pihak musuh melemparkan geranat ke gedung Subdenkomlaek Mabes TNI akibatnya timbul kebakaran yang hebat. Kebakaran dapat dipadamkan oleh prajurit Lantamal IV. Dalam kontak tersebut kelompok separatis dapat dipukul mundur. Tidak lama berselang berdasarkan informasi dari Patkamla Lantamal IV bahwa gudang munisi Dompak diserang 1 Regu diperkuat oleh separatis. Danyonmarhalan IV memerintah 2 regu bersama dengan Patkamla menuju gudang amonisi Dompak. Terjadi baku tembak dengan pihak separatis. Karena kekuatan dari pihak musuh sangat kuat sehingga perlu adanya bantuan tembakan. Dengan bantuan tembakan dari senjata Mortir 60 musuh lari tunggang langgang akhirnya musuh dapt dipukul mundur gudang amonisi Dompak dapat dikuasi pihak kita. Dibagian lain di Pos Utama Lantamal IV 1 unit mobil berhasil dilumpuhkan oleh pasukan Yonmarhanlan IV, diduga separatis mencoba masuk membawa bom bunuh diri. Karena kecepatan dalam penanganannya, sehingga 2 orang eksekutor bom bunuh diri berhasil diamankan dibawa kantor Provos Lantamal IV dan bom dapat dijinakan oleh Tim Zihandak Yonmarhanlan IV. Akhirnya kondisi Mako Lantamal IV menjadi kondusif kembali.
Kejadian diatas dilaksanakan oleh seluruh prajurit Lantamal IV berkaitan dengan adanya Wasrik Uji Trampil P1/P2 dari Kolatarmabar Jakarta sejak tanggal 8 s.d. 9 April 2013 di Mako Lantamal IV. Harapan kedepan dengan dilaksanakan latihan peran tempur secara berkala dan berlanjut dapat menjadikan prajurit yang tanggap, tanggon trengginas serta disegani oleh kawan maupun lawan.
Sumber : Marinir
No comments:
Post a Comment