JKGR (MI) : Arah dijadikannya IFV Marder sebagai Tank Medium TNI AD, semakin mendekati kenyataan, setelah pemerintah Jerman memberikan blueprint Marder kepada Indonesia, satu paket dengan pembelian 100 MBT Leopard 2 dan 50 IFV Marder 1A3.
Dengan asistensi Rheinmetall Jerman, PT Pindad akan membuat line produksi dari tahap awal hingga jadi. PT Krakatau Steel diharapkan mampu membuat spesifikasi logam untuk memenuhi armor harness Marder buatan PT Pindad nantinya. Turret yang dipilih kemungkinan besar Hitfact 105- 120 mm Oto Melara.
Dengan bobot yang lebih ringan dan rendahnya recoil force, turet ini menghasilkan tenaga tembakan yang besar untuk menghancurkan main battle tank secara akurat. Turret Hitfact 105 – 120 mm memiliki sejumlah keunggulan karena meriam maupun senjata mesinnya telah terintegrasi.
Selain itu, awak dari Tank yang menggunakan turret Hitfact dapat melacak dan mendeteksi lawan secara independen, terlepas dari pergerakan turet. Dia juga dapat mengontrol pergerakan turret maupun senjata dan mampu melacak sasaran dengan remote control, yang dipandu Kamera TV infra merah.
Selain dilengkapi senjata mesin otomatis 7,62 mm, turret ini bisa dilengkapi senjata mesin pertahanan udara 12,7 mm. Turet Oto Melara fully-stabilized 105-mm high-velocity rifled gun buatan Italia ini memiliki efektif jarak tembak 3 km dengan amunisi sesuai dengan standar NATO 105 mm.
Tank rekayasa Rheinmetall ini diklaim mampu bertarung dengan main battle tank lainnya. Rheinmetall melihat Marder memiliki sejumlah kelebihan, sehingga mereka kembangkan menjadi tipe IFV Upgrade dan Tank Marder 105-120 mm.
Armor
|
Protection against small arms 20 mm armour-piercing and shell splinters
|
Weight
|
29,200 kg combat condition
|
Speed
|
75 km/h maximum road speed
|
Range
|
500 km
|
Dimensions
|
Length, 6.79 m; Width, 3.24 m; Height, 2.98 m turret
|
Banyak komponen yang bisa diupgrade ke IFV/ Tank Marder untuk meningkatkan performanya, seperti mengganti track-nya dengan TR30, atau mengganti fuel tank, hydraulic, air pressure tank dan seat structures, dengan alumunium SAG.
Untuk urusan anti-udara Merder juga bisa dilengkapi dengan Roland short range air defence missile system yang pensiun dari militer Jerman tahun 2005, digantikan LFK NG missile system, buatan MBDA dan Diehl. Perancis menggunakan Roland 3 untuk MBT AMX 30 mereka. Namun senjata anti-udara Roland terus dikembangkan Perancis.
Versi terbaru Roland Carol merupakan sistem senjata efektif untuk menghadapi ancaman udara dari extremely low hingga medium altitude. Roland Carol merupakan standalone weapon system yang bisa dipasang di Marder. Senjata ini diproduksi tahun 1995 dan digunakan oleh Perancis dan Jerman.
Dengan demikian, Marder nantinya bisa difungsikan sebagai Infantry Fighting Vehicle (20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202 fully remote machine gun) dengan ATGM Milan, Medium MBT Canon 105-120mm Hitfact, maupun Lapis baja anti serangan udara jarak pendek dengan mengusung Roland Carol buatan EADS.
Jerman mendisain IFV Marder untuk pasukan Infanteri Mekanis mereka dengan konsep dasar harus bisa bertempur baik dari dalam maupun luar kendaraan dan harus bisa memberikan perlindungan dari serangan nuklir, biologi dan kimia.
Perusahaan Saab Swedia juga telah membuat BT46 two-way simulator, yang bisa digunakan untuk berlatih perang menggunakan: Leopard, Marder, Luchs, Wiesel, Fennek dan Boxer. Jerman juga memesan simulator ini, karena Saab BT46 gun training simulator dapat mensimulasikan dengan secara recara akurat balistik dan kecepatan terbang amunisi yang secara simultan memberikan feedback kepada petembak dan target.
Teknologi IFV Marder dilepas oleh Jerman karena Marder akan dipensiunkan oleh AD Jerman, untuk diganti dengan IFV PUMA.
Indonesia sebenarnya ingin juga membeli IFV Puma dari Jerman. Namun untuk barang produksi tahun 2010 itu, Ibu Angela Merkel belum bersedia menjualnya.
Dengan adanya transfer teknologi IFV Marder ke PT PIndad, diharapkan teknologi lapis baja Indonesia terus berkembang dan tank medium Pindad segera menjadi kenyataan.
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment