JAKARTA (MI) : Presiden China Xi Jinping
melakukan kunjungan pertamanya ke Asia Tenggara sejak memegang jabatan,
tiba di Jakarta Rabu (2/10) untuk meningkatkan hubungan dan kemitraan
ekonomi dengan Indonesia.
Xi akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjadi kepala negara pertama yang akan berbicara di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kedua pemerintah dijadwalkan menandatangani sejumlah kesepakatan, termasuk dalam hal pinjaman, pertambangan, transportasi dan investasi gabungan.
Investasi untuk kereta monorel di Jakarta dan Bandung juga dijadwalkan dengan nilai kontrak US$20 miliar. Selain itu diperkirakan ada pertukaran mata uang yang dapat digunakan untuk mendongkrak rupiah yang terus jatuh dalam krisis.
“Kunjungan ini sangat signifikan bagi peningkatan hubungan bilateral dalam politik, ekonomi dan sektor-sektor lain,” Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan pada konferensi pers Selasa.
Ia mengatakan bahwa kedua negara sepakat menciptakan kemitraan strategis yang akan menguntungkan tidak hanya kedua negara, namun juga wilayah Asia dan dunia bisnis.
“Untuk itu perlu ada kemauan dan komitmen kuat dari kedua belah pihak,” ujar Hidayat.
Kedua pemerintah juga akan membahas penguatan hubungan antara China dan ke-10 anggota Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Indonesia telah menjadi mediator dalam perseteruan teritorial panas antara pulau-pulau di Laut China Selatan. China mengklaim sebagian besar wilayah laut atas dasar sejarah, namun Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia dan Taiwan sangat tidak sepakat. Jumlah insiden maritim antara China dan para tetangganya telah meningkatkan ketegangan-ketegangan pada beberapa tahun terakhir, meningkatkan kekhawatiran akan potensi kekerasan.
Xi, yang memegang jabatan pada Maret, juga dijadwalkan mengunjungi Malaysia dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Bali minggu depan.
China merupakan mitra perdagangan terbesar kedua untuk Indonesia. Nilai perdagangan dua arah mencapai $66 miliar tahun lalu, sementara investasi langsung China naik menjadi $2 miliar.
Xi akan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjadi kepala negara pertama yang akan berbicara di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kedua pemerintah dijadwalkan menandatangani sejumlah kesepakatan, termasuk dalam hal pinjaman, pertambangan, transportasi dan investasi gabungan.
Investasi untuk kereta monorel di Jakarta dan Bandung juga dijadwalkan dengan nilai kontrak US$20 miliar. Selain itu diperkirakan ada pertukaran mata uang yang dapat digunakan untuk mendongkrak rupiah yang terus jatuh dalam krisis.
“Kunjungan ini sangat signifikan bagi peningkatan hubungan bilateral dalam politik, ekonomi dan sektor-sektor lain,” Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan pada konferensi pers Selasa.
Ia mengatakan bahwa kedua negara sepakat menciptakan kemitraan strategis yang akan menguntungkan tidak hanya kedua negara, namun juga wilayah Asia dan dunia bisnis.
“Untuk itu perlu ada kemauan dan komitmen kuat dari kedua belah pihak,” ujar Hidayat.
Kedua pemerintah juga akan membahas penguatan hubungan antara China dan ke-10 anggota Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Indonesia telah menjadi mediator dalam perseteruan teritorial panas antara pulau-pulau di Laut China Selatan. China mengklaim sebagian besar wilayah laut atas dasar sejarah, namun Vietnam, Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia dan Taiwan sangat tidak sepakat. Jumlah insiden maritim antara China dan para tetangganya telah meningkatkan ketegangan-ketegangan pada beberapa tahun terakhir, meningkatkan kekhawatiran akan potensi kekerasan.
Xi, yang memegang jabatan pada Maret, juga dijadwalkan mengunjungi Malaysia dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Bali minggu depan.
China merupakan mitra perdagangan terbesar kedua untuk Indonesia. Nilai perdagangan dua arah mencapai $66 miliar tahun lalu, sementara investasi langsung China naik menjadi $2 miliar.
Sumber : voaindonesia
No comments:
Post a Comment